Me and my days

Cerita Emphy

Saya suka menulis

Hellooo... Welcome to Rhevy Sylvia's Blog... Don't Forget to follow and leave comment yahhhh :D

Selasa, 20 April 2010

MENIKAH

Suatu sore aku berjalan dengan temanku Hardi. Kami membicarakan tentang kabar secara sudah lama ga bertemu, berita yang terhangat, sampai sebuah status, yaitu JOMBLO. Entah bagaimana pikiran kami saat itu tentang definisi masing-masing kami. Sampai akhirnya pemikiran kami berdua adalah jodoh itu akan datang pada waktu yang tepat dengan pasangan yang sesuai menurut ketentuan Allah SWT.
Jomblo itu sebenarnya sangat mengiris hati apabila kita mendefinisikan arti jomblo itu ke arah yang negatif.

Contohnya seperti di malam minggu awal bulan April 2010 ini. Aku duduk sendiri di salah satu tempat makan kaki lima di Banda Aceh. Dengan reflek tatapan ku alih kan ke sekeliling. Sedih nya hati ku saat itu, melihat di kanan, kiri, depan dan belakang ku mereka semua berpasang-pasangan makan malam bersama orang yang dicintainya. Sedang kan aku sendiri menikmati ayam penyet itu. Sedih sekali....
Namun aku juga ga mau menikmati hidangan lezat itu dengan hati perih dan menangisinya. Aku cepat-cepat menyelesaikan santapan tiu lalu pergi meninggalkan mereka diantara hiruk-pikuk nya malam minggu dikota ini.

-----------------------------------------------------

Selesai flash back contoh yang aku alami, kembali ke pokok awal. Aku dan Hardi temen ku mempunyai sebuah ide untuk membuat akun Facebook dengan group nya orang-orang jomblo, dan hanya boleh meng update status tentang kejombloan nya, hehehee....
Untuk mengkibarkan bendera jomlo ers, namun belum terlaksana. Ayoo.. hardi, kapan kita melaksanakan ide kreatif kita itu??

Hardi sempat menanyakan tentang makna menikah denganku. "menurut kamu menikah itu apa, dan kenapa seseorang itu memilih menikah usia dini dan ada juga seseorang itu tidak memilih untuk menikah cepat?". Lalu aku menjawabnya menurut definisi ku sendiri.
"Bagiku menikah itu ga gampang seperti yang kita lihat. karna menikah itu kan menyatukan dua individu yang berbeda, menyatukan dua pikiran yang ga sama. Menikah itu ada dua pilihan. Kalau ga bahagia ya sengsara. Nah, pasti ga ada orang yang mau sengsara kan?. Dan aku berharap nikah itu hanya sekali seumur hidup. Memang selama ini banyak orang-orang di sekeliling kita yang menanyakan, "kapan nikah?" giliran udah nikah di tanyain "kapan punya anak?" dan lain sebagainya.
Mereka dengan gampang nya menanyakan hal itu tanpa pikir perasaan orang yang dituju. Giliran ntar hubungannya sengsara, orang-orang itu diam tutup mulut dan tak ada yang mau bertanggung jawab. Memang benar semua Tuhan yang mentakdirkan garis hidup kita, tapi kan kita bisa berusaha lebih baik agar tidak terjadi seperti itu."

Bukan kah didalam Alquran QS 13:11menjelaskan bahwa : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka"
Diterjemahan ayat itu jelas, kita tidak bisa menerima nasib kita begitu saja tanpa mengubah nya yang lebih baik. Dan Allah juga tidak suka dengan orang yang tidak mau berusaha.


Mmmm... entahlah, kapan jodoh itu akan tiba..... Kapan aku bisa melaksanakan salah satu ibadah ini? Nabi Muhammad SAW juga mengatakan pada sahabatnya, Jika kita belum mampu untuk menikah, maka puasalah. agar kita terhindar dari perbuatan keji dan munkar".
Yang pasti, aku akan menjalani hidup ini dengan indah dan berusaha menemukan pasangan jiwaku pada waktu nya kelak. Karena aku yakin ia pasti juga saat ini mencariku, mencari tulang rusuk nya yang hilang. Dan untuk menemukan itu dia dan aku saling mencari sampai akhirnya kami bertemu. Nabi Adam AS juga mengelilingi ka'bah untuk menemukan tulang rusuknya itu, yaitu Siti Hawa.
Ya Allah, berikan lah aku pasangan jiwa yang bisa menuntunku dijalan yang benar dan mendampingi aku sampai maut yang memisahkan, amin.

Sepulangnya kami di hari itu, tiba-tiba saja salah satu Radio Swasta memutarkan lagu dari Oppie Andaresta, I'm single i'm very happy. Kami tertawa, seolah-olah mewakili topik pembicaraan kami.
Menghayati lagu ini ada satu semangat baru untuk para jomlo agar tetap semangat menjalani hidup dan tidak menomor dua kan perasaan kita sendiri demi menomor satukan perkataan orang lain.
Dibawah ini adalah lirik lagu nya. Hayati, pahami dan semangat!! Hidup Jomblo!!!


I'M SINGLE I'M VERY HAPPY


Mereka bilang aku pemilih dan kesepian
Terlalu keras menjalani hidup
Beribu nasehat dan petuah yang diberikan
Berharap hidupku bahagia

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single i'm very happy
Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single i'm very happy

Mereka bilang sudah saatnya karna usia
Untuk mencari sang kekasih hati
Tapi ku yakin akan datang pasangan jiwaku
Pada waktu dan cara yang indah

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single i'm very happy
Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single i'm very happy
I’m single i'm very happy
I’m single i'm very happy

Waktu terus berjalan tak bisa ku hentikan
Ku inginkan yang terbaik untuk hidupku

Aku baik-baik saja
Menikmati hidup yang aku punya
Hidupku sangat sempurna
I’m single i'm very happy
Mengejar mimpi-mimpi indah
Bebas lakukan yang aku suka
Berteman dengan siapa saja
I’m single i'm very happy


**************************
*******************

Di alunan Rindu yang menyayat,

Banda Aceh, 18 April 2010, Pkl: 21.30 WIB

Rhevy Sylvia


PS: Tulisan ini semoga bisa menjadi bacaan dan teman yang cukup menarik juga berguna tatkala mencermati perkembangan dunia. Kehadiran tulisan ini semoga bisa menjadi teman bagi mereka (aku, kamu dan kita) yang belum menemukan jodohnya. Pun menjadi pengingat bagi mereka yang sudah menikah untuk bisa menjalani perannya dengan baik sebagai seorang suami atau istri dalam menemukan kesejahteraan hidup berumah tangga dan berkeluarga.

Thanks berat untuk temanku Hardi. yang telah memberikan ide serta inspirasi yang tertuang didalam tulisan ini. sehingga tulisan ini mengalir apa adanya didalam memori otakku, dan ku kerjakan tak sampai dengan waktu 1 jam. Tangan-tangan ku menari di atas keyboard dengan indahnya. terima kasih juga atas waktu nya, semoga bermanfaat amin.

IKHLAS DAN LEPASKAN

Ini adalah sambungan dari notes sebelumnya. Setelah aku bangkit dari rasa keterpurukan yang menyakitkan. Teruntuk seseorang disana...


-----------------------------------------------------


Dimataku, ia sosok pria yang baik, supel, menarik, dan cool. Berawal dari persahabatan, berlanjut dengan rasa ketergantungan. Setelah itu muncul rasa kekosongan yang menyengat jika salah satu tiada. Lama-lama tumbuh menjadi rasa suka dan sayang, dan akhirnya pasrah mengikuti panggilan cinta.
Yang aku tahu sekarang adalah aku ingin menjalani hari-hari yang menyenangkan dengannya. Dulu dia berulang kali menanyakan tentang keputusanku untuk tetap pergi berlalu meninggalkan dia. " Kamu sudah yakin dengan keputusan mu ini kan Rhe? " Aku menjawab ringan, "iya".

Hari-hari berjalan cepat. Tak terasa hampir tiga tahun ia menantiku dan saat itu kami hanya berteman saja. Sekarang aku mulai meyakini, aku benar-benar mencintai nya. Benar-benar tak mau kehilangan dirinya. Hingga akhirnya ia beberapa waktu lalu mengatakan padaku bahwa ia akan menikah. Jantungku mendadak kencang saat mendengar kata-kata itu.
Sejak malam itu pertemuan kami adalah saat-saat menyenangkan untuk ku dan mungkin tidak baginya. Topik yang dibicarakan selalu seputar ia mau menikah dan keterlambatan penyesalanku dan berakhir dengan pertengakaran kecil antara kami. Airmataku jatuh perlahan. Setiap pertemuan bagai hari terakhir untukku. Begitu berat melepaskannya.

Aku memilih untuk tidak mau tahu kapan hari pernikahannya itu dan memutuskan untuk berpura-pura tak ada. Tapi semakin aku memungkiri, semakin aku lari dari kenyataan. Semakin aku lari dari kenyataan, semakin tersiksa dan gelisah diriku.

Akhirnya suatu malam aku memberanikan diri untuk bertanya. " kapan harinya tiba?". Ku fikir hal ini mau tak mau harus dihadapi. Seperih apapun! Akhirnya ia menyebut bulannya, bulan Juli. Kulingkari bulan itu di kalenderku, ku tutup dengan spidol hitam pekat sehingga tak terlihat lagi. Tapi tanda hitam itu makin jelas terlihat setiap kali bulan berganti. Oh Tuhan, kalau tahu begini sakitnya, lebih baik aku tidak mencoba dari awal.

Hari-hari terakhir aku menjauhinya, membolak-balikkan pikiranku sendiri dalam perenungan. Orang bilang "If u really love someone, u have to learn to let him go". Aku mencoba sharing pada beberapa sahabat. Banyak masukan yang ku dapat. Bahwa cinta itu tidak boleh egois. Ada yang mengirimkan SMS kalimat yang bermakna "justru makin dekat dengan apa yang kita takutkan, anehnya kita bisa menemukan titik pasrah". Aku harus mengerti kebutuhannya untuk segera menikah ; aku belajar pasrah.
Aku kembali menjumpainya setelah aku mendapatkan kekuatan baru. Betapa rasa kanget terlihat jelas dimata kami saat itu.

Laju waktu benar-benar tak dapat dicegah. Bulan yang hanya tampak hitam oleh spidol di kalenderku datang juga akhirnya. Berkat support dari beberapa sahabat, aku mampu menghadiri senyum yang ikhlas. Segala keegoisan menguap, berganti dengan rasa sayang yang tulus. Aku benar-benar mengerti mengapa ia harus menikah.

Aku terus berdoa dan belajar memahami hidup. Memang tidak mudah, tapi hidup tak terus-menerus memberikan yang terindah. Seringkali hidup menawarkan keperihan. Bila itu memang yang terjadi, hadapi dengan senyum dan hati seluas angkasa. Maka semua akan menjadi baik-baik saja.


Disalah satu warnet favoritku,

19 April 2010, Pkl : 14.00 WIB

By: "RS"

Selasa, 13 April 2010

TERLAMBATNYA SEBUAH PENYESALAN

Kata orang bila ada seseorang yang benar-benar mencintai kita dengan sungguh-sungguh, tapi kita tidak melihat itu semua,. Namun bila seseorang itu sudah berlalu, maka kita akan merasa kehilangan dan merindukan sosok hadirnya. Tadinya aku pikir cerita seperti itu hanya terjadi dalam sinetron atau drama-drama korea yang sering ku tonton. Tapi kenyataannya aku mengalaminya juga.

Setelah kepergiannya, tidak sedikitpun aku bisa melupakan dia. Kenangan-kenangan tentang nya terus mencuat ke permukaan kerinduan yang menyakitkan. Hari-hari ku hanya berlalu begitu menyakitkan untuk menyesali kepergiannya.
Hidup dalam penyesalan membuat ku akhirnya resmi menjadi seorang menarik diri. Yah, aku membenamkan diri dalam kesendirian. Aku hanya ingin menyibukkan pikiran karena dengan begitu aku bisa mengalihkan pikiran dari kenangan-kenangan yang rasanya selalu menyeruak dan selalu menghimpit aku setiap saat.

Saat itu aku mencari nama-nama di daftar kontak yang kira-kira bisa di ajak jalan saat weekend. Jadi saat itu aku berhenti memencet tombol HP ketika sebuah nama muncul di layar. Aufa Rahman (Nama Samaran). Aku jadi bimbang, telpon-nggak, telpon-nggak, telpon, Ya telpon. Tapi kalau aku telpon, masih maukah ia menjawab telpon ku, setelah apa yang aku perbuat terhadapnya?

Aufa adalah seorang cowok yang baik hati nya. Yang muncul dihadapanku disaat aku sedang dilanda kesedihan dan frustasi ketika pacarku meninggal kan aku tanpa kabar dan keputusan. Dan terlebih ia dari dul sudah mencintaiku sejak aku menjalin hubungan dengan pacar ku dahulu. Dia selalu menunggu ku tanpa letih nya. Meskipun tanpa aku sadari kehadiran Aufa sempat menjadi bagian dari hari-hari kelabuku. Tapi apalah daya, saat itu aku sedang terluka. Apalagi saat kepergiaan pacarku yang tak meninggal kan berita dan keputusan. Aku mengatakan padanya, "aku tidak bisa menerima apa yang kamu tawarkan. tidak untuk saat ini dan entah sampai kapan".
Ada kesedihan dalam sorot matanya dan sejak saat itu dia tidak pernah lagi menghubungi saya se intense dulu. Meskipun kadang-kadang setiap aku mengajak nya bertemu hanya untuk sekedar ngopi bareng, ia masih mau menemuiku. Aku tahu ia masih menyimpan rasa itu persis seperti dulu. Aufa adalah seorang pria yang mampu menerimaku dengan segala kekurangan dan keterbatasanku, dan aku tahu itu. Tulus nya ia menyayangi aku.

Sungguh sangat sakit hati nya melihat aku masih menjalin hubungan dengan pacarku yang tiba-tiba kembali lagi.

Mengingat hal itu membuat hatiku ciut. Bagaimana jika ia membenciku? Ah, tapi kalau tidak di coba mana ku tahu? Lagi pula yang paling parah, yang bisa terjadi mungkin aku akan kena damprat, dan aku siap menerima dampratannya. Aku memencet tombol call dan menunggu nada sambung. Tapi seketika tubuhku menjadi kaku, saat mendengar suaranya diseberang. Dia menjawab telpon ku!.
Hari itu ia benar-benar minim kata, alias lebih banyak berdiam diri.
Hingga akhirnya ia berkata lirih, "Aku akan segera menikah". Tengorokan ku mendadak kering. Aku hanya bisa terdiam tanpa mampu mengeluarkan sepatah kata pun.
Tiba-tiba ada yang mengalir dari sudut mata ku, mengalir deras dan terasa hangat.

------------------------------------------------

Hari ini, ketika aku menulis tulisan ini, adalah hari dimana Aufa berangkat menuju hati yang baru. Kata-katanya ditelpon masih terngiang-ngiang di telingaku.

"Kamu sudah pernah mengatakan alasan kamu pergi dari cintaku dulu. Aku mencoba mengira-ngira sendiri alasannya. Patah hati? Ya kamu memang patah hati saat itu. Tapi ku katakan padamu, aku akan selalu menunggu mu. Orang tua ku? Ya orang tua ku sudah sangat ingin melihat ku membawa seseorang yang ku sayang untuk berkenalan dengan mereka. Tapi kamu tidak sedikit pun memperdulikannya. Mungkin kamu mengira aku ini hanyalah seorang yang tidak serius keliatannya. Tapi tidak, aku sangat mencintaimu. Sekarang aku sudah mempunyai tambatan hati. kemana kamu saat aku butuhkan dulu? mengapa kamu datang sekarang disaat aku sedang bersamanya? Aku katakan kepadamu, aku sudah mengalami hal yang terburuk. Dan jika kamu saat itu menahanku, aku akan membatalkan semuanya dulu saat aku masih menunggu kamu".

Aku ingin menahan nya sekarang? tapi apa yang ku dapatkan hanyalah sebuah kesia-siaan. Menahan nya untuk memberiku kesempatan belajar mencintainya. Rasa nya ada orang lain yang lebih bisa mencintainya dibanding aku. Yang aku tahu, dia pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik.

Rasanya salah jika ia harus mengorbankan masa depannya. Demi apa? Demi aku? yang benar saja!. Terlebih setelah apa yang kau lakukan padanya. Aku sudah melukainya. Aku hanya bisa mengatakan maaf. Ya, maaf kan aku. Aku hanya berharap ia mendapatkan kehidupan yang lebih baik. I wish him the best is him life.

Menyesal? ya, aku sangat menyesalinya. sekarang lengkaplah sudah aku menjadi seorang jomblowati. Seperti kata beberapa sahabatku, "jangan terus-terusan hidup dalam penyesalan. Nikmati hidup ini selagi masih bisa. Ngejomblo? Enjoy aja! itu terserah kamu".

Hari-hari genting ini terus menghantuiku. Sedikit lagi waktu mu akan bersamanya selamanya. Aku tahu, apabila kamu masih menjadi hak ku, kamu akan kembali untuk ku. Dan aku sangat berharap itu. Tak henti-henti nya aku berdoa, agar apa yang aku inginkan di kabul kan oleh - Nya, Amin.

Kamu masih mencintaiku, tapi kamu ga bisa memutuskan antara dua keluarga yang akan terjalin ini. Aku mengerti maksud mu itu. Aku memang salah, dulu disaat kamu butuh aku, aku melepaskan mu demi seorang yang ternyata juga bukan yang terbaik untuk ku. Sekarang disaat aku membutuhkan mu, kamu telah menjalin hubungan serius dengan orang lain.

Maaf kan aku, baru kembali sekarang.

Maaf kan aku, jika rasa ini masih tersimpan dihati sampai sekarang...

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Teruntuk seseorang yang menghadirkan definisi penyesalan dan kehilangan.
"AR"