Takengon Again

April lalu aku ke Takengon lagi. Kali ini bukan urusan kantor dan temen2 kantor. Tapi dengan " My Princess ", n temen nongkrong. Aku, bang Yopie, bang Yos, bang Fred, bang Andri, kak Yani. Mereka ini Fotografer, jadi nya pada bawa Kamera semua, kecuali aku.perjalanan dari Banda Aceh-Takengon membutuh kan waktu sekitar 5 jam saja. Kita semua rental mobil untuk ke Takengon. kesana tujuan nya untuk jalan-jalan sekalian refreshing aja. Jumat malam on the way ke takengon, di Saree Aceh Besar kita semua singgah sebentar untuk menghangat kan tubuh, kita ngopi. 1 jam kita ngopi trus melanjut kan kembali perjalanan. karna kita santai-santai saja, sampai di Takengon itu tepat pukul 5 subuh. kemudian dengan ngantuk nya kita check in ke penginapan, yaitu Hotel Penemas. Aku kedinginan banget begitu sampai di Kota Kopi ini. Untuk ambil wudhu aja aku mengigil nya minta ampun, airnya seperti es ((: . Pukul 10 pagi kita jalan-jalan mengeliling keindahan Danau Laut Tawar, di temani pak Khalisuddin temen fotografer. Beliau ini seorang fotografer yang tinggal di Tanah Gayo ini, dan beliau putra Gayo. Takengon memang indah, dan untuk kedua kali nya ini aku datang, aku ga bosan. untuk memanjakan mata dan tubuh, aku rasa sangat cocok banget tempat ini. Teman-teman..., bila kalian berkunjung jangan lupa untuk mengelilingi Danau Lut Tawar ya. Disini kita bisa melihat kebun Kopi dan kebun Jeruk nya peduduk lokal. Mereka rata-rata mempunyai kebun kopi sendiri. Masyarakat nya care banget. Disini juga, masyarakatnya memelihara bibit atau ikan Mujair, Nila, Depik yang konon katanya cuma ada di Danau Laut Tawar ini, kemudian ada juga yang memelihara Kuda hasil perkawinan Australia dan Gayo disingkat dengan Kuda AsTaGa (Australia Tanah Gayo. Kuda-kuda ini bila perayaan HUT Indonesia 17 Agustus, di Takengon ini biasa nya diadakan perlombaan Pacuan Kuda. kuda untuk pacu itu bila di jual sekitar 40 juta ke atas harganya. Untuk mencari penginapan di kota ini juga banyak dan murah-murah. Aku seneng berkunjung ke Takengon. Kami pulang nya Minggu pagi. Hari minggu itu kami udah Check Out dari hotel, untuk mendatangi tempat-tempat bagus lainnya. Kami juga sehari sebelum pulang singgah ke Air Terjun disana, sayang nya aku lupa apa nama tempatnya. pulang nya kami singgah di Ibukota Kabupaten yaitu Bener Meriah. Dikota ini kami menyinggahi cafe untuk nongkrong. Cafe ini beda dari yang lainnya. Konsepnya beda. nama nya Bergendal Koffie. Bergendal sendiri kata si pemilik adalah Lembah atau Bukit, diambil dari bahasa Belanda. Disini terdapat kopi jenis Robusta dan Arabica. Arabica biji kopi nya lebih besar dan bulat bila dibandingkan dengan kopi jenis Robusta, karna mempunyai bentuk agak kecil dan panjang. Rasa nya juga beda, dan di Bergendal kopi ini mempunyai aneka rasa untuk kopi, banyak varian nya. Nah, ini dia foto-foto kami di Takengon.